Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) memprediksi
ketersediaan daging ayam pada
Ramadan dan Lebaran ke depan terancam kurang, sebab jumlah produksi lebih
rendah dari pada konsumsi. Ketua Dewan
Pembina PPUN, Sigit Prabowo mengucapkan produksi daging ayam hidup saat ini
sekitar 50 jutaan ekor per minggu, meski keperluan konsumsi pada masa Ramadan
sampai Lebaran dapat naik 20 persen per kapita.
" Artinya keperluan konsumsinya daging sebanyak 70 jutaan ekor per minggu. Bila keperluan di angka
itu kurang. Sekarang saja telah terasa saat kondisi normal, harga melejit,
apalagi dalam kondisi minggu - minggu Lebaran, " kata Sigit.
Ia membeberkan, dilema dalam produksi daging ayam yakni sebab akhir - akhir ini pertumbuhan ayam
mengalami keterlambatan berkisar 3 - 5 hari. Umur panen ayam yang lazimnya sekitar 30
hari, sekarang 35 hari. Selain itu, tingkat kematian ayam tinggi dengan
persentase 8 - 15 persen, pun dapat 15 - 20 persen. " Bila pertumbuhan terlambat pasti
gangguan di saluran cara pencernaan. Bila gangguan pencernaan pasti dari gizi
pakan, dilema dalam pemakaian bahan baku di pabrikan industri pakan. Sekarang
kelihatannya pabrikan dapat ala kadarnya, kadar air tinggi yang berisiko toksin
yang seandainya terserap usus si ayam karenanya timbul penyakit, "
ungkapnya.
Sementara itu, harga daging ayam menonjolkan kenaikkan dalam
beberapa hari ini. Menurut data Pusat Info Harga Pangan Strategis (PIHPS)
Nasional, harga daging ayam dari Senin
(7/5/2018) Rp35 ribu per kilogram (kg). Lalu, pada hari ini naik menjadi
Rp36.650 per kg.Aturan Menteri Perdagangan Nomor 27/M-DAG/PER/5/2017 perihal
Penetapan Harga Referensi Pembelian di Petani dan Harga Referensi Penjualan di
Konsumen, menyebutkan harga acuan pembelian di petani Rp18 ribu per kg dan
harga acuan penjualan di konsumen Rp32 ribu per kg. Kemudian, ia menekankan
bahwa kenaikkan tersebut lebih sebab gangguan produksi, bukan sebab kenaikkan
harga pakan yang berasal dari impor. "
Harga pakan hanya naik Rp150 per kg. Dengan kenaikkan Rp150 per kg, karenanya
harga pakan saat ini Rp6.950 per kg. Tertinggi di Rp7.000 lah, " kata
Sigit.
Harga Ayam dan Telur Jelang Ramadan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung
Hendardi mengakui telah terjadi kenaikkan harga daging 2 - 3 hari akhir - akhir ini kepada komoditi daging ayam dan
telor. " Jadi, memang aku akui
daging dan telor naik sebab harga pakan naik," ujar Agung dalam Forum
Merdeka Barat (FMB) 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta.
Harga daging ayam
naik sekitar Rp4.000 per kg, dari semula Rp32 ribu per Kg menjadi Rp36 ribu per
Kg. Kenaikkan ini dipengaruhi oleh kenaikkan konsentrat pakan ayam ternak
sekitar Rp100-500 per Kg, yang masih impor. " Harga pakan naik sebab dolar
menguat. Pakan itu bukan seluruhnya, itu hanya konsentratnya naik sebab dolar
naik, " kata ia.
Kendati demikian, Kementerian Pertanian menjamin
ketersediaan keperluan konsumsi daging
selama Ramadan sampai Lebaran. Menurut prognosa ketersediaan, produksi daging
ayam 2018 yakni sebesar 3.565.495 ton, meski keperluan konsumsi sebesar
3.047.676 ton. Sehingga, terjadi neraca
surplus sebanyak 517.819 ton. Khusus untuk bulan puasa dan Lebaran yang jatuh
pada bulan Mei dan Juni 2018 didapatkan ketersediaan daging ayam sebanyak
626.085 ton dengan keperluan konsumsi sebanyak 535.159 ton, sehingga terjadi
neraca surplus sebanyak 90.926 ton.